Langsung ke konten utama

Mutiara Oyster (Pearl Oyster) dari Tasikmalaya

Kerang Oyster merupakan anggota dari Phyllum Mollusca/Kerang-kerangan, Sub-phyllum Conchifera, Class Bivalia, Superfamily Ostreoidea, terdiri atas 2 jenis yaitu True Oysters dan Pearl Oysters. 

Di Tasikmalaya telah ditemukan Fosil Oyster yang umurnya Miosen (5-25 jutaan tahun) termasuk jenis Pearl Oyster/Osyter Mutiara. Kesimpulan ini didasarkan atas kenyataan bahwa di permukaan dalam dari kulit atau cangkang Oysters tersebut muncul embrio mutiara kecil-kecil (Gambar 1-3).

Ukuran kerang Oyster relatif kecil-kecil, hanya 3 sentimeteran garis tengahnya. Walaupun demikian, embrio mutiaranya di beberapa Oyster tidak saja satu- dua melainkan beberapa butir. 

Semoga dapat ditemukan Fosil Oyster yang ukurannya lebih besar dan berisi mutiara yang masih utuh.


Gambar 1: Batu gamping lempungan (mikrit) mengandung 
cangkang kerang jenis Oyster berumur Miosen (25-5 jutaan tahun).


Gambar 2: Gambar kedua menunjukkan kandungan 
fosil kerang jenis Oyster dalam jumlah berlimpah.


Gambar 3 : Pembesaran dari gambar 2 menunjukkan lebih 
jelas adanya embrio mutiara.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Kami

Profil Perusahaan GEM-AFIA berdiri atas prakarsa Ir. H. Sujatmiko, Dipl.Ing yang berawal dari hobi mengoleksi batu-batuan dan profesinya sebagai ahli geologi. Pada tahun 1989, GEM-AFIA mulai beroprasi dengan kegiatan utama mengolah beberapa jenis batuan yang didapat dari lahan-lahan potensial di Jawa Barat. Disamping itu, karena banyaknya permintaan akan jasa konsultasi di bidang geologi dan pertambangan, GEM-AFIA dalam beberapa kesempatan juga menerima kontrak pekerjaan eksplorasi dari pihak swasta.  Usaha pengolahan batu mulia ternyata cukup berkembang, karena itu GEM-AFIA melakukan pemekaran usaha ke arah yang lebih luas. Selain kegiatan utama berupa identifikasi jenis dan penelitian kualitas batu mulia yang didukung peralatan skala laboratorium, dilakukan juga perancangan dan produksi peralatan untuk mengolah batu mulia, serta pengolahan berbagai macam produk yang menggunakan batu mulia ( misalnya : perhiasan dan cendera mata) menggunakan fasilitas workshop yang mem...

Nilai Nasionalis dalam Batu Tasikmalaya

Bongkahan batu well rounded yang Gem-AFIA Group terima dari Kecamatan Karangnunggal, Tasikmalaya memerlihatkan nuansa warna merah putih setelah dipotong. Di potongan selanjutnya, warnanya menjadi lebih kontras, demikian juga yang masih terjepit di mesin potong (Gambar 4). Selain warna merah putih, yang tak kalah menariknya adalah masih terlihatnya tekstur fosil koral yang mirip sarang tawon di seluruh bagian batu, baik yang berwarna merah ataupun yang putih. Inilah yang dikenal di ilmu geologi sebagai proses pseudomorphic dimana larutan silika (SiO2/Kuarsa) masuk ke pori-pori fosil koral gampingan (CaCO3) tanpa merubah tekstur koral tersebut. Gambaran di atas memperkuat hipotesis bahwa di periode Miosen Bawah (16 sampai 25 juta tahun), wilayah Tasikmalaya selatan berada di bawah permukaan laut yang subur, yang dalamnya berkisar dari 40 sampai 60 meter. Akibat kegiatan gunung api bawah laut saat itu, fosil koral tersebut tertimbun dan terjebak dalam rempah-rempah gunung a...