Langsung ke konten utama

Scale of Dragon Gems from Enrekang, Sulawesi Selatan

Scale of Dragon Gems alias  Batu Mulia Sisik Naga adalah nama yang diberikan oleh masyarakat perbatuan Enrekang, Sulawesi Selatan. Berkat nama tersebut maka batu mulia Sisik Naga langsung melejit ke jajaran batu mulia elit Nusantara dengan harga yang terbayangkan sebelumya.
Sujatmiko, Pemilik CV. Gem-AFIA, telah memetakan wilayah Enrekang tersebut pada tahun 1972-1973 atau lebih 40 tahun yang lalu (Peta Geologi Lembar Palopo - Majene skala 1:250.000). Di peta ini dapat ditafsirkan bahwa batu mulia Sisik Naga tersebut berasal dari formasi sedimen laut berumur Miosen Atas-Pliosen atau 10-2 jutaan tahun.

Beliau mengenal batu Sisik Naga dari para pengrajin batu mulia Enrekang yang trainning di workshop Gem-AFIA Pasir Luhur Bandung pada 9 mei 2015. Hari Minggu 21 Juni 2015 lalu, Ia lebih mengenalnya lagi dari beberapa stand pamdi pameran IGS. Bahannya mirip dengan konkresi batu lempung mengandung besi yang banyak ditemukan di Sumedang-Majalengka (dikenal sebagai batu granat atau batu otak). Permukaanyya yang rekah-rekah sering diisi mineral kalsit berwarna putih. Kalau dibelah sering menampilkan urat-urat kalsit dengan pola yang unik. Rekan-rekan geolog menyebutnya sebagai Septarian Concrerion/Nodule.

Yang unik dari Sisik Naga Enrekang adalah warnanya yang domian hitam dengan urat-urat besi metalik, pirit keemasan, atau kalsit putih. Selain dari itu, ukurannya kecil-kecil dengan jaringan urat yang rapat. Kekerasannya cukup tinggi, dari 6-6.5 skala Mohs


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Kami

Profil Perusahaan GEM-AFIA berdiri atas prakarsa Ir. H. Sujatmiko, Dipl.Ing yang berawal dari hobi mengoleksi batu-batuan dan profesinya sebagai ahli geologi. Pada tahun 1989, GEM-AFIA mulai beroprasi dengan kegiatan utama mengolah beberapa jenis batuan yang didapat dari lahan-lahan potensial di Jawa Barat. Disamping itu, karena banyaknya permintaan akan jasa konsultasi di bidang geologi dan pertambangan, GEM-AFIA dalam beberapa kesempatan juga menerima kontrak pekerjaan eksplorasi dari pihak swasta.  Usaha pengolahan batu mulia ternyata cukup berkembang, karena itu GEM-AFIA melakukan pemekaran usaha ke arah yang lebih luas. Selain kegiatan utama berupa identifikasi jenis dan penelitian kualitas batu mulia yang didukung peralatan skala laboratorium, dilakukan juga perancangan dan produksi peralatan untuk mengolah batu mulia, serta pengolahan berbagai macam produk yang menggunakan batu mulia ( misalnya : perhiasan dan cendera mata) menggunakan fasilitas workshop yang mem...

Nilai Nasionalis dalam Batu Tasikmalaya

Bongkahan batu well rounded yang Gem-AFIA Group terima dari Kecamatan Karangnunggal, Tasikmalaya memerlihatkan nuansa warna merah putih setelah dipotong. Di potongan selanjutnya, warnanya menjadi lebih kontras, demikian juga yang masih terjepit di mesin potong (Gambar 4). Selain warna merah putih, yang tak kalah menariknya adalah masih terlihatnya tekstur fosil koral yang mirip sarang tawon di seluruh bagian batu, baik yang berwarna merah ataupun yang putih. Inilah yang dikenal di ilmu geologi sebagai proses pseudomorphic dimana larutan silika (SiO2/Kuarsa) masuk ke pori-pori fosil koral gampingan (CaCO3) tanpa merubah tekstur koral tersebut. Gambaran di atas memperkuat hipotesis bahwa di periode Miosen Bawah (16 sampai 25 juta tahun), wilayah Tasikmalaya selatan berada di bawah permukaan laut yang subur, yang dalamnya berkisar dari 40 sampai 60 meter. Akibat kegiatan gunung api bawah laut saat itu, fosil koral tersebut tertimbun dan terjebak dalam rempah-rempah gunung a...