Kenalan lama dari Pemilik sekaligus Direktur CV. Gem-AFIA membawa banyak batuan yang dikemas dalam beberapa karung. Sebagian besar batu tersebut berupa serpihan-serpihan batu tipis yang bagian pinggrinya tajam, jelas bukan alamiah (Gambar 1).
Yang sungguh menakjubkan, di antara serpihan-serpihan batu tipis tersebut terdapat juga potongan-potongan batu agak terbalan yang bentuknya hampir mirip (Gambar 2), bahkan ada yang berbentuk kapak atau pahat persegi yang permukaannya belum diupam/dihaluskan (Gambar 3). Yang lebih menakjubkan lagi adalah ditemukannya peralatan batu yang lebih canggih seperti kapak batu diupam yang patah, bahan gelang batu yang telah tersentuh bor, serut batu, pasak batu, dll (Gambar 4).
Dari gambaran di atas, kiranya tidak diragukan bahwa lokasi temuan merupakan pusat perbengkelan batu Neolitik yang cukup penting. Mengacu pada industri gelang batu Neolitik di DAS Klawing Purbalingga di Jawa Tengah, industri peralatan batu di Tasikmlaya bisa saja berlangsung sekitar 4.000 an tahun yang lalu atau bahkan lebih.
Semoga kisah singkat ini mendapat perhatian dari Pemkab Tasikmala sehingga lebih giat lagi dalam mengeksploitasi potensi arkeolog daerahnya yang insyaallah tidak kalah dahsyatnya dengan Pacitan yang telah dikenal di seantero dunia.
Gambar 1 : Serpihan batu tipis yang konon terkonsentrasi di suatu bukit di kawasan Karangnunggal, Tasikmalaya. |
Gambar 2 : Serpihan batu agak tebal dengan bentuk-bentuk yang agak mirip |
Gambar 3 : Peralatan batu berbentuk kapak persegi yang ditemukan campur aduk dengan serpihan batu tipis |
Gambar 4 : Calon bahan gelang batu, kapak batu yang patah, batu serut/asah, pasak batu, dll. |
Komentar
Posting Komentar