Langsung ke konten utama

Postingan

Tentang Kami

Profil Perusahaan GEM-AFIA berdiri atas prakarsa Ir. H. Sujatmiko, Dipl.Ing yang berawal dari hobi mengoleksi batu-batuan dan profesinya sebagai ahli geologi. Pada tahun 1989, GEM-AFIA mulai beroprasi dengan kegiatan utama mengolah beberapa jenis batuan yang didapat dari lahan-lahan potensial di Jawa Barat. Disamping itu, karena banyaknya permintaan akan jasa konsultasi di bidang geologi dan pertambangan, GEM-AFIA dalam beberapa kesempatan juga menerima kontrak pekerjaan eksplorasi dari pihak swasta.  Usaha pengolahan batu mulia ternyata cukup berkembang, karena itu GEM-AFIA melakukan pemekaran usaha ke arah yang lebih luas. Selain kegiatan utama berupa identifikasi jenis dan penelitian kualitas batu mulia yang didukung peralatan skala laboratorium, dilakukan juga perancangan dan produksi peralatan untuk mengolah batu mulia, serta pengolahan berbagai macam produk yang menggunakan batu mulia ( misalnya : perhiasan dan cendera mata) menggunakan fasilitas workshop yang memadai
Postingan terbaru

GEMS-CORNER : BIRDS CARVED FROM GEMSTONES

Posting : 2 Jan 2018 GEMS-CORNER : BIRDS CARVED FROM GEMSTONES Dear Gemslovers, Memasuki tahun baru 2018, mang Okim kok jadi teringat akan kunjungan Mas Suryadi, mantan Konsul Jende ral Indonesia di Argentina, lebih sepuluh tahun yang lalu. Beliau yang waktu kecilnya tinggal sekampung dengan mang Okim di Pamekasan, Madura, membawa barang kerajinan seni ukir batu mulia berbentuk burung untuk diperbaiki ( ada beberapa bagian yang patah.). Barang tersebut merupakan produk dari Brazilia. Mang Okim sangat kagum akan karya seni kerajinan batu mulia tersebut dan menantang karyawan mang Okim untuk menirunya. Alhamdulilah karyawan mang Okim ternyata mampu meniru dan bahkan mengembangkannya. Hanya karena animo para pengunjung waktu itu sangat minim, maka produksinya terpaksa mang Okim stop. Nah, ketika beberapa hari lalu ada pengunjung dari Finlandia yang tertarik akan produk seni ukir batu mulia yang handmade, maka mang Okim kumpulkan produk

A VERY GOOD NEWS FOR QUARTZ CRYSTAL LOVERS AND HEALERS

Postingan Mang Okim kali ini adalah tentang temuan terbaru yaitu kumpulan atau karster kuarsa kristal dari Tasikmalaya Selatan. Walaupun tampilannya kurang menarik karena beberapa bagian permukaannya tertutup karat besi (Gambar 1-2), tertapi setelah dibersihkan dan di make-up, lumayan elok juga apalagi dengan ujung-ujung kristalnya yang relatif jernih dan berbentuk piramid segi 6 sempurna. Gambar 1 : Kumpulan atau klaster kristal kuarsa yang ujung-ujungnya berbentuk piramid bersegi 6 sempurna. Gambar 2 : Contoh lain dari klaster kristal kuarsa yang warna putihnya mirip susu ( milky quartz ). Warna bagian bawahnya yang putih susu juga menambah keanggunan kristal tersebut (Gambar 3-5). Sebagai bahan perhiasan lumayan bagus (Gambar 6), dan rasanya demikian juga sebagai kristal pengobatan atau kristal untuk kesehatan rohani dan jasmani serta untuk pelengkap meditasi (Gambar 7). Gambar 3 : Bagian ujung dari kristal-kristal kuarsa relatif bening dengan bagian bawah yang

Fosil Ammonit yang Memukau

Adalah seorang sahabat Mang Okim   di perbatuan yang  datang membawa  fosil  “Baby Ammonites”   . Menurutnya , fosil-fosil tersebut berasal dari Kanada , didapat sekitar sepuluh tahunan yang lalu dari seorang importir batumulia yang M ang Okim kenal juga. Seperti biasanya , untuk melengkapi deskripsi ilmiah dari setiap barang luar yang diterima di Serambi Batumulia, maka   M ang  Okim  minta bantuan mang Google . Kalimat pertama yang Mang Okim   ketik di Google adalah Canada Ammonite . Beberapa artikel kemudian muncul berikut  gambar-gambar Ammonit dari Southern Alberta  Canada   yang umurnya Kapur Atas (sekitar 71 juta tahunan). Setelah   Mang Okim  amati,  ternyata  tongkrongan Ammonit Kanada tidak ada yang mirip dengan Ammonit yang  M ang  Okim  telah terima , baik ukuran,  warna, ataupun struktur septanya. Kemudian  M ang  Okim    ketik Madagaskar Ammonite , dan alhamdulilah gambar-gambar  yang muncul banyak yang mirip dengan Ammonit  M ang  Okim  (termasuk kilapnya yang

Permata Jawa Barat

Kami kembali kedatangan tamu dengan membawa satu satu contoh batu mengandung kristal berwarna merah. Batu tersebut menurutnya ditemukan di Jawa Barat. Bersama Bu Siti Rahayu ST, MT, SPJ, GG (GIA), batu tersebut diperiksa. Subhanallah kristal berwarna merah tembus cahaya tersebut adalah Mirah Delima betulan alias Natural Percious Ruby yang tertanam dalam matrix batu Kalsedon. Atas temuan spektakuler tersebut, Bapak Gubernur Jawa Barat beserta Ibu yang sedang dalam perjalanan haji dari Arofah ke Mina menyatakan rasa bahagianya dan menyarankan agar lokasinya dapat segera dimankan. Beliau juga mendoakan semoga penemuan Ruby berkualitas tinggi tersebut akan membawa kebaikan bagi pemilik dan masyarakat. Dibawah ini adalah beberapa foto yang menggambarkan betapa indahnya Ruby Jawa Barat tersebut. Seperti halnya harapan dan doa Pak Gubernur dan Ibu, Mang Okim (Miko--Pemilik sekaligus Direktur CV Gem-AFIA) juga berharap semoga deposit Ruby kelas dunia yang tiba-tiba nongol di Jawa Bara

Munculnya Geode Kristal dalam Fosil Koral

Kejutan seakan tak habis- habisnya dari Tasikmalaya Selatan. Kami kembali mendapat kiriman bongkahan fosil koral yang stuktur koralnya masih utuh, baik  vertikal ataupun horizontal. Bagian luar terkesan rapuh, tetapi bagian dalamnya cukup padat. Susunan kimianya tidak lagi kapur atau karbonat yang kekerasannya hanya 3 skala Mohs dan bereaksi dengan larutan asam HCI, tetapi sudah menjadi silika atau akik padat yang kekerasannya 7 skala Mohs.  Yang istimewa dari bongkahan koloni fosil koral ini yang umurnya Miosen Bawah (20-25 juta tahun) adalah munculnya gua kecil berbentuk segitiga dengan rekahan/urat di bawahnya yang berisi kristal-kristal kuarsa jernih, putih, dan bahkan ungu muda. Bongkahan ini bila diamati lebih dalam lagi bisa menjadi master piece yang dapat menjelaskan tentang proses silisifikasi dari batu gamping koral dan pengisian rongga-rongga bekas pelarutan dalam batuan gamping koral tersebut dengan kristal-kristal kuarsa dan beragam mineral lainnya.

Scale of Dragon Gems from Enrekang, Sulawesi Selatan

Scale of Dragon Gems alias  Batu Mulia Sisik Naga adalah nama yang diberikan oleh masyarakat perbatuan Enrekang, Sulawesi Selatan. Berkat nama tersebut maka batu mulia Sisik Naga langsung melejit ke jajaran batu mulia elit Nusantara dengan harga yang terbayangkan sebelumya. Sujatmiko, Pemilik CV. Gem-AFIA, telah memetakan wilayah Enrekang tersebut pada tahun 1972-1973 atau lebih 40 tahun yang lalu (Peta Geologi Lembar Palopo - Majene skala 1:250.000). Di peta ini dapat ditafsirkan bahwa batu mulia Sisik Naga tersebut berasal dari formasi sedimen laut berumur Miosen Atas-Pliosen atau 10-2 jutaan tahun. Beliau mengenal batu Sisik Naga dari para pengrajin batu mulia Enrekang yang trainning di workshop Gem-AFIA Pasir Luhur Bandung pada 9 mei 2015. Hari Minggu 21 Juni 2015 lalu, Ia lebih mengenalnya lagi dari beberapa stand pamdi pameran IGS. Bahannya mirip dengan konkresi batu lempung mengandung besi yang banyak ditemukan di Sumedang-Majalengka (dikenal sebagai batu granat ata

Peralatan Neolitik dari Tasikmalaya Selatan

Kenalan lama dari Pemilik sekaligus Direktur CV. Gem-AFIA membawa banyak batuan yang  dikemas dalam beberapa karung. Sebagian besar batu tersebut berupa serpihan-serpihan batu tipis yang bagian pinggrinya tajam, jelas bukan alamiah (Gambar 1). Yang sungguh menakjubkan, di antara serpihan-serpihan batu tipis tersebut terdapat juga potongan-potongan batu agak terbalan yang bentuknya hampir mirip (Gambar 2), bahkan ada yang berbentuk kapak atau pahat persegi yang permukaannya belum diupam/dihaluskan (Gambar 3). Yang lebih menakjubkan lagi adalah ditemukannya peralatan batu yang lebih canggih seperti kapak batu diupam yang patah, bahan gelang batu yang telah tersentuh bor, serut batu, pasak batu, dll (Gambar 4). Dari gambaran di atas, kiranya tidak diragukan bahwa lokasi temuan merupakan pusat perbengkelan batu Neolitik yang cukup penting. Mengacu pada industri gelang batu Neolitik di DAS Klawing Purbalingga di Jawa Tengah, industri peralatan batu di Tasikmlaya bisa saja berlangsung